OM Adyth,Kedua jenis burung ini sama-sama berwarna “plangkok/wingko” (Bhs. Jawa)
yang artinya mempunyai dua atau lebih warna yang kontras pada bagian
tertentu. Biasanya warna sekitar mata berwarna putih, kepala hitam,
warna pungung abu-abu (silver) dan dada putih kecoklatan. Namun
warna-warni yang indah tersebut tidaklah mutlak, apalagi untuk jenis
gelatik Jawa dari hasil persilangan telah membuahkan berbagai tipe warna
yang cukup menarik.
Burung-burung dikenal juga sebagai burung
Pipit yang termasuk ke dalam suku Estrildidae, meski ada juga yang
menganggap kelompok ini adalah anak-suku Estrildinae,
bagian dari suku Passeridae yang lebih luas. Sebelumnya, kelompok
burung ini ditempatkan dalam suku manyar-manyaran, Ploceidae.
Jenis-jenis
pipit (termasuk bondol dan gelatik) senang berkelompok, dan sering
terlihat bergerak dan mencari makanan dalam gerombolan yang cukup besar.
Burung-burung ini memiliki perawakan dan kebiasaan yang serupa, namun
warna-warni bulunya cukup bervariasi. Ukuran terkecil dimiliki oleh
Nesocharis shelleyi yang panjang tubuhnya sekitar 8,3 cm (3,3 inci),
meski yang bobotnya paling ringan adalah Estrilda troglodytes
(6 g). Sedangkan yang paling besar adalah gelatik jawa (Padda
oryzivora), yang panjang tubuhnya 17 cm (6,7 inci) dan beratnya 25 g.
Kebanyakan
burung pipit tidak tahan dengan iklim dingin dan memerlukan habitat
hangat seperti di wilayah tropika. Namun ada pula sebagian kecil jenis
yang beradaptasi dengan lingkungan dingin di Australia selatan. Pipit
bertelur 4-10 butir, putih, yang disimpan dalam sarangnya yang berupa
bola-bola rumput.
GELATIK JAWA
Gelatik Jawa atau Padda oryzivora
adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang lebih
kurang 15cm, dari suku Estrildidae. Burung gelatik Jawa memiliki kepala
hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung dewasa
mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki
merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya. Burung jantan dan
betina serupa. Burung muda berwarna coklat.
Burung ini endemik
dari Indonesia dan di alam ditemukan di hutan padang rumput, sawah dan
lahan budidaya di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Sekarang, spesies ini
dikenali di banyak negara di seluruh dunia sebagai burung hias.
Perilakunya
senang berkelompok dan cepat berpindah-pindah. Pakan utama burung ini
adalah bulir padi atau beras, juga biji-bijian lain, buah, dan serangga.
Burung betina menetaskan antara empat sampai enam telur berwarna putih,
yang dierami oleh kedua tetuanya.
Spesies ini merupakan salah
satu burung yang paling diminati oleh para pemelihara burung.
Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta terbatasnya ruang hidup
burung ini menyebabkan populasi gelatik Jawa menyusut pesat dan
terancam punah di habitat aslinya dalam waktu singkat. Sekarang telah
sulit untuk menemukan gelatik di persawahan atau ladang.
Gelatik
Jawa untuk sekarang ini sudah ada yang berhasil menangkarkan atau yang
dikenal dengan Gelatik Silver. Gelatik silver termasuk salah satu
gelatik yang muncul karena adanya mutasi warna yang terjadi dalam
penangkaran gelatik jawa di luar negeri. Sama halnya dengan jenis
gelatik lainnya, daya tarik gelatik silver juga terletak pada warna
bulunya yang indah. Untuk mengenalnya lebih jauh sebaiknya mengetahui
lebih dahulu ciri-ciri burung gelatik silver ini.
Bagian atas
paruh hingga kepala bagian belakang berwarna abu-abu kehitaman.Warna
abu-abu pada bagian ini terlihat paling gelap (abu-abu tua). Bulu di
bagian samping kepala atau bagian pipi berwarna putih. Bagian dagu,
dada, punggung, hingga ekor bagian atas berwarna abu-abu muda. Perut
hingga bagian kloaka serta ekor bagian bawah berwarna putih. Sayap
berwarna abu-abu muda, berangsur-angsur ke arah ujung memudar
keputih-putihan. Mata berwarna hitam bening dengan lingkaran mata
berwarna merah terang. Paruh berwarna merah cerah dengan bagian tepi
berwarna putih kekuningan. Kaki berwarna merah muda dengan ruas-ruas
yang berwarna putih. Warna merah pada bagian kaki lebih pucat
dibandingkan dengan warna pada paruh. Kuku berwarna putih kekuningan
senada dengan warna bagian tepi paruh.
Panjang tubuh gelatik
silver dari kepala hingga ekor kurang lebih 12–15 cm. Ukuran panjang ini
tergantung pada lingkungan dan baik atau tidaknya pakan yang diberikan
kepada gelatik tersebut. Jika lingkungannya mendukung serta gelatik
mendapatkan pakan yang baik, maka burung ini akan tumbuh dengan sempurna
dan memiliki ukuran panjang tubuh yang optimal.
MEMBEDAKAN JANTAN ATAU BETINA SECARA FISIK
Untuk
membedakan jenis kelamin pada gelatik silver sebenarnya tidaklah
terlalu sulit. Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan acuan untuk
membedakan antara jantan dan betina pada gelatik silver.
1. Bentuk paruh
Bentuk
paruh antara gelatik silver jantan dan betina secara sekilas hampir
sama. Untuk membedakannya harus diamati secara teliti. Bagi penangkar,
tentunya sudah terbiasa dan cepat dalam membedakannya. Lain halnya bagi
yang masih awam harus mencermatinya benar-benar.
Paruh gelatik
siver jantan, lebih tebal membentuk lekukan pada bagian atas kepala.
Paruh gelatik silver betina, hampir rata dengan bagian atas kepala.
Bentuk
paruh gelatik silver jantan lebih melebar jika dilihat dari depan.
Sementara jika dilihat dari samping akan tampak lebih menebal. Bagian
yang menebal ini terlihat jelas pada paruh bagian atas. Pada bagian atas
lubang hidungnya kelihatan lebih menebal sehingga membuat lekukan pada
kepalanya. Sementara pada yang betina bagian ini tidak terlalu tebal
sehingga bagian atas kepala sampai ke ujung paruh terlihat lebih rata.
Warna
paruh umumnya sama antara yang jantan dengan betina. Namun jika
dibandingkan, warna merah pada paruh gelatik silver betina cenderung
lebih terang. Sementara pada paruh gelatik silver jantan lebih tajam
(gelap).
2. Bentuk tubuh
Bentuk
tubuh gelatik silver jantan dan betina hampir sama. Namun jika diamati,
tubuh jantan akan kelihatan lebih panjang terutama pada bagian leher
dan kaki. Namun, hal ini lebih dikarenakan kebiasaan gelatik silver
jantan yang suka bertengger dengan tubuh yang tegak. Sedangkan yang
betina umumnya saat bertengger kurang tegak dan lebih suka diam. Selain
itu, kaki dan jemari yang jantan umumnya lebih panjang serta ramping
dibanding betinanya.
3. Suara yang diperdengarkan
Baik
gelatik silver jantan maupun betina dapat bersuara. Namun, suara pada
yang betina hanya sedikit sehingga sering dikatakan tidak bersuara. Lain
halnya pada yang jantan, suaranya lantang dan dapat membentuk kicauan.
Kicauan ini cukup enak untuk dinikmati, meski saat ini hal tersebut
kurang diperhatikan. Kicauan akan semakin keras saat masa berahi. Pada
saat ini gelatik silver jantan menunjukkan kemampuannya untuk menarik
pasangannya. Selain dengan suara, gelatik silver jantan juga memiliki
sejenis tarian untuk memikat, sedangkan yang betina relatif lebih diam
(pasif).
GELATIK BATU
Gelatik
Batu Parus major( Paridae) dari sisi suara relative lebih bagus dan
bervariasi dari pada kicauan Gelatik Jawa (Silver), hanya saja dari sisi
penampilan Gelatik Batu warnanya relative kurang cemerlang dibanding
Gelatik Jawa. Paruh yang berbeda dari sisi warna maupun bentuk, untuk
Gelatik Batu paruh runcing dan bisa diguakan untuk makan serangga,
sedangkan untuk paruh Gelatik Jawa (Silver) berbentuk tumpul mirip
dengan paruh emprit yang biasa digunakan untuk makan biji-bijian.
Deskripsi
Tubuh
berukuran kecil (13 cm).Tubuh warna hitam, abu-abu, putih. Kepala dan
kerongkongan hitam. Bercak putih mencolok di sisi muka. Setrip putih
pada sayap. Paruh kecil. Iris hitam, paruh kehitaman, kaki abu-abu
gelap. Bersifat lincah, aktif bergerak, naik turun di puncak pohon atau
permukaan tanah. Berburu dalam kelompok keluarga atau pasangan. Menyukai
pohon berdaun jarum dan cemara.
Makanan: berbagai serangga. Sarang berupa lubang pohon, bekas sarang Takur bultok, dilapisi lumut.
Telur berwarna putih berbintik merah, jumlah 3-4 butir.
Berbiak bulan April-Juni.
Tempat hidup dan kebiasaan
Mengunjungi
hutan mangrove, hutan pantai, hutan terbuka, pekarangan, lahan
budidaya, dan kadang perdu sampai ketinggian 2400 mdpl. Burung kecil
yang lincah, bergerak aktif naik turun di puncak pohon atau di permukaan
tanah. Memakan beragam makanan tetapi kebanyakan serangga yang
ditangkap di pohon. Berburu dalam kelompok keluarga atau berpasangan.
0 comments